Surat si Dapot kepada kelasihnya yang manis manja tiada banding~~
Sayangku, Kematian Kristus di kayu salib demi menyelamatkan kita manusia umatnya dari dosa segala dosa adalah tindalan nyata kristus sang juru sélamat.
“Eli Eli… lama sabacthani” Yesus berseru di kayu sali sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di bukit tengkorak Golgota.
Lalu Ia mati dan dikuburkan. Pada hari ketiga ketika Maria ibu Yesus hendak ziarah ke makam Yesus, terkejutlah sang ibu dam beberapa kerabatnya menyaksikan batu penutup pintu makam telah terbula. Tak didapati jenazah Yesus di dalamnya. Semua terkejut tak percaya dengan kenyataan ini.
Yesus bangkit. Ia telah bangkit dari antara orang mati. Bagi kami orang percaya kebangkirannya adalah kemulian dan hidup yang kekal bagi orang-orang beriman di bumi dan disurga.
Begitu juga cintaku padamu yang hidủp dan tumbuh dalam satu iman diantara kita. Kini kau dan aku dipertemukan pada jalan yang sama setelah sekian lama aku dan kau berjalan bersama orang yang salah di jalan yang tak searah pula.
Lalu kita berhasil terselamatkan. Dan waktu yang panjang terus mencoba menerjemahlan arti-arti pertemuan kita yang kuanggap bukan sebuah kebetulan. Lewat sandi-sandi diantara kita, kita hampir berdekatan agar aku bisa meraih tanganmu, lalu menggengammnya erat-erat dan kita melangkah bersama-sama di jala yang tepat. Ini hanya masalah waktu.
Lalu tiba lah Jumat Agung 2016. Aku ke kau mati, dan telah kukuburkan, dengan harapan penuh Cintaku ini akan bangkit pula pada hari ketiga. Agar tergenapi lah ramalan-ramalan bumi yang selama ini tanda nyata yang menggiring kita pada pertemuan sore itu di selatan Jakarta. Senyummu manis sekali, Aku suka.
………….
Dan benar saja, tepat dihari ketiga di hari paskah, cintaku bangkit lagi dan menjadi tanda keyakinanku pada kemuliaan cintaku padamu yang sejal awal seperti air bah yang tak bisa dibendung oleh apapyn, mengalir deras seperti sungai kasihNya pada kita, yang kuyakini sebagai pasanga pilihanNya. Dan kepadamu, sayang, aku bersumpah alu cinta dan menyayangimu sampai akar-akarmu.
Salam.