Ngecat Langit

Para ahli mengatakan bahwa virus Corona sebenarnya lemah dan gampang mati, tidak bisa bertahan lama di tempat yang panas. Tapi mengapa polisi menutup beberapa ruas jalan inti kora Medan menyemprotkan jalanan demi membunuh virus Corona.

Bukankah Virus itu tidak bertahan lama di tempat panas?

Malam Natal 2019

Tema perayaan hari raya Natal kami yang kali ini lumayan menyentuh ke hal-hal pribadi tentang hidup berkawan dan bersaudara antara kita.

Hiduplah sebagai seorang sahabat bagi semua orang!

Sebuah pesan yang benar-benar kasih. Aku teringat, tema ini mirip dengan sepenggal ayat favorit di kitab Amsal 17:17

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaraan.

Mundur! Ini perintah

Kondisi kota semakin kacau, api dimana-mana. Banyak puing berserakan. Suasana masih mencekam, dari kejauhan terdengar suara orang orang yang tadi saling lempar dengan pihak kerajaan sesekali berteriak maki, ada yang menantang dan ada yang berteriak tak jelas, apa yang dia bilang tidak dimengerti oleh spesies manusia seperti kita. Entah siapa dia.

KehadirAnnya misterius, dia bukan dari orang orang yang tadi. Tak terlihat sisa perkelahian di dirinya. Dalam hati aku bertanya, Atau jangan-jangan dia adalah pemakan gaji buta yang menerima honor lebih sebagai pemekik, lalu ketika suasana memanas dia berusaha untuk selalu dibarisan terbelakang.

Di zaman kerajaan dulu mereka lah para utusan. Terkadang nasibnya tidak bisa ditebak, seperti berjudi. Ada yang tak pernah pulang lagi, ada juga yang memang sengaja gak pulang. Tapi, pulang dengan segunung kabar baik adalah prestasi dari para utusan. Ada kelihaian yang dibutuhkan. Seni Negosiasi.

Bunyi sirene sudah tak terdengar lagi meraung seperti beberapa jam yang lalu, saat saling serang pecah. Sunyi, tapi suara berisik terdengar dari sini, suara suara sekelompok orang yang sedang bercengkrama, tertawa lepas, sepertinya mereka melupakan lelah yang baru saja menyita dini hari mereka yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga di rumah jika tidak ada tugas tambahan mendesak seperti ini.

Tersandera

Di suatu sore di alun alun kampung, lelaki tampan nan kaya namun sedikit gemulai itu memasang muka kusut. Kedua lengan tangannya kaku di pinggir kantong celana. Kuyup seperti kedinginan. Kuku-nya membiru, mata-nya tak jelas arah pandangnya, lebih banyak menunduk ketimbang tampil gagah seperti hari-hari biasa. Sehari-harinya dia adalah Si tampan yang ceria.

Dia berdiri di samping jagoan kampung. Macan Kampung julukannya, dikenal oleh kampung-kampung tetangga. Dulu di masa jayanya dia adalah lelaki yg memang dari Trah Tampan juga, tak terlihat gemulai di dalam penampilannya meski berkulit bersih.